Jumat, 19 Desember 2008

puisi-puisi romantis

RAKYAT KECILKu

Tetesan keringat yang banyak berceceran
Tanpa peduli tuan-tuan campakkan
Dengan gigih mereka lakukan
Hanya untuk menginginkan kemenangan
Wahai kaulah yang menggemarkannya
Ingatlah…..
Bahwa perjuangan kita adalah
keirngat kita
Bahwa tetesan keringat kita
Adalah detik-detik nyawa kita,
Tapi dengan mudah tuan-tuan
Membiarkan, meninggalakan, dan menetralkannya
Dan dengan tidak segan-segan
Tuan terlantarkan, seperti layaknya
sampah……
Tuan kemanakah hakekat puasa tuan
Apakah tuan-tuan puas
Hanya dengan mengadahkan tangan
Ditengah malam ……
Dan meminta maaf kepada ilahi
Bagi kami itu adalah doa kuburan
yang tak akan mengadahkan ampunan
Dari sang pencipta alam






Malaikat-aku

Malam ini kau hadir lagi bersama keangkuhan diriku
Hanya senyum tanpa interupsi
Namun demi Cinta !!
Kudengar kicau riuh burung pipit surga dalam lemah suaramu
Kulihat jejak-jejak langkah kecil tertatih dalam letih matamu
Kurasakan gelora semesta dalam hangat senyummu
Kaulah Malaikatku ….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar